✔ Kepemimpinan Pembelajaran (Instructional Leadership)

KEPEMIMPINAN PEMBELAJARAN
Pengaruh kepemimpinan pembelajaran (instructional leadership) terhadap peningkatan hasil berguru siswa sudah tidak diragukan lagi. Sejumlah mahir pendidikan telah melaksanakan penelitian wacana dampak kepemimpinan pembelajaran terhadap peningkatan hasil belajar. Mereka menyimpulkan bahwa:  peningkatan hasil berguru siswa sangat dipengaruhi oleh kepemimpinan pembelajaran. Artinya, jikalau hasil berguru siswa ingin dinaikkan, maka kepemimpinan yang menekankan pada pembelajaran harus diterapkan. Untuk lebih jelasnya, berikut dibahas wacana arti, tujuan, pentingnya kepemimpinan pembelajaran, butir-butir penting kepemimpinan pembelajaran, dan kontribusi kepemimpinan pembelajaran terhadap hasil belajar.

============================================




============================================


Pengertian atau Arti Kepemimpinan Pembelajaran

Walaupun telah banyak rumusan wacana arti kepemimpinan pembelajaran, tetapi fokus dan ketajamannya masih berbeda-beda. Misalnya, Daresh dan Playco (1995) mendefinikan kepemimpinan pembelajaran sebagai upaya memimpin para guru semoga mengajar lebih baik, yang pada gilirannya sanggup memperbaiki prestasi berguru siswanya. Definisi ini kurang komprehensif, alasannya yakni hanya memfokuskan pada guru. Ahli lain, Petterson (1993), mendefinikan kepemimpinan pembelajaran yang efektif sebagai berikut:
a.   Kepala sekolah mensosialisasikan dan menamkan isi dan makna visi sekolahnya dengan baik. Dia juga bisa membangun kebiasaan-kebiasaan menyebarkan pendapat atau urun rembug dalam merumuskan visi dan misi sekolahnya, dan ia selalu menjaga semoga visi dan misi sekolah yang telah disepakati oleh warga sekolah hidup subur dalam implementasinya;
b.   Kepala sekolah melibatkan para pemangku kepentingan dalam pengelolaan sekolah (manajemen partisipatif). Kepala sekolah melibatkan para pemangku kepentingan dalam pengambilan keputusan dan dalam kegiatan operasional sekolah sesuai dengan kemampuan dan batas-batas yuridiksi yang berlaku.
c.   Kepala sekolah menawarkan dukungan  terhadap pembelajaran, contohnya ia mendukung bahwa pengajaran yang memfokuskan pada kepentingan berguru siswa harus menjadi prioritas.
d.   Kepala sekolah melaksanakan pemantauan terhadap proses berguru mengajar sehingga memahami lebih mendalam dan menyadari apa yang sedang berlangsung didalam sekolah.
e.   Kepala sekolah berperan sebagai fasilitator sehingga dengan aneka macam cara ia sanggup mengetahui kesulitan pembelajaran dan sanggup membantu guru dalam mengatasi kesulitan berguru tersebut.
Definisi inipun masih parsial alasannya yakni pembelajaran meliputi banyak hal yang sebagian belum tercakup didalamnya.
Melengkapi definisi-definisi tersebut diatas, berikut disampaikan arti kepemimpinan pembelajaran. Kepemimpinan pembelajaran atau kepemimpinan instruksional yakni kepemimpinan yang memfokuskan/menekankan pada pembelajaran yang komponen-komponennya meliputi kurikulum, proses berguru mengajar, asesmen (penilaian hasil belajar), penilaian serta pengembangan guru, layanan prima dalam pembelajaran, dan pembangunan komunitas berguru di sekolah. Berdasarkan pengertian kepemimpinan pembelajaran tersebut, pertanyaannya yakni apa tujuan yang akan dicapai oleh kepemimpinan pembelajaran? Berikut akan diuraikan seperlunya wacana tujuan yang akan dicapai oleh penerapan kepemimpinan pembelajaran.  
Kurikulum (apa yang diajarkan) mencakup  pengembangan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) yang meliputi kegiatan perumusan visi, misi, dan tujuan sekolah; pengembangan struktur dan muatan kurikulum; dan pembuatan kalender. Proses berguru mengajar meliputi penyusunan silabus, pengembangan planning pelaksanaan pembelajaran, pengembangan materi ajar, pemilihan buku pelajaran, pemilihan metode mengajar dan metode belajar, penggunaan media pembelajaran dan akomodasi berguru lainnya, pengelolaan kelas, dan pemotivasian siswa. Asesmen (evaluasi hasil belajar) meliputi aspek yang di evaluasi, metode evaluasi, dan pelaporan. Penilaian kinerja guru dan pengembangan profesinya juga merupakan prioritas kepemimpinan pembelajaran, dan tidak kalah penting, kepemimpinan pembelajaran mengutamakan layanan prima terhadap pembelajaran siswa serta membangun warga sekolahnya menjadi komunitas pembelajaran. Upaya-upaya ini memerlukan proteksi sumberdaya pendidikan, baik sumberdaya insan maupun sumberdaya selebihnya yaitu peralatan, perlengkapan, perbekalan, bahan, dan uang.


Tujuan Kepemimpinan Pembelajaran
Tujuan utama kepemimpinan pembelajaran yakni menawarkan layanan prima kepada semua siswa semoga mereka bisa mengembangkan potensi kualitas dasar dan kualitas instrumentalnya untuk menghadapi masa depan yang belum diketahui dan sarat dengan tantangan-tantangan yang sangat turbulen. Menurut Slamet PH (2001), kualitas dasar meliputi kualitas daya pikir, daya hati, dan daya pisik/raga. Daya pikir meliputi cara-cara berpikir induktif, deduktif, ilmiah, kritis, kreatif, inovatif, lateral, dan berpikir sistem. Daya hati (qolbu) meliputi kasih sayang, empati, kesopan santunan, kejujuran, integritas, kedisiplinan, kerjasama, demokrasi, kerendahan hati, perdamaian, repek kepada orang lain, tanggungjawab, toleransi, dan kesatuan serta persatuan (terlalu banyak untuk disebut semuanya). Daya pisik meliputi kesehatan, kestaminaan, ketahanan, dan keterampilan. Kualitas instrumental meliputi penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi serta seni. Ilmu pengetahuan sanggup digolongkan menjadi ilmu pengetahuan lunak (sosiologi, politik, ekonomi, pendidikan, antroplogi, dan yang sejenis). Ilmu pengetahuan keras meliputi metematika, fisika, kimia, biologi, dan astronomi. Teknologi meliputi teknologi konstruksi, manufaktur, transportasi, telekomunikasi, energi, bio, dan bahan. Seni terdiri dari seni suara, musik, tari, kriya, dan rupa.   
        Dengan kata-kata lain, tujuan kepemimpinan pembelajaran yakni untuk memfasilitasi pembelajaran semoga siswanya meningkat prestasi belajarnya, meningkat kepuasan belajarnya, meningkat motivasi belajarnya, meningkat keingintahuannya, kreativitasnya, inovasinya, jiwa kewirausahaannya, dan meningkat kesadarannya untuk berguru secara terus-menerus sepanjang hayat alasannya yakni ilmu pengetahuan dan teknologi serta seni berkembang dengan pesat.

Pentingnya Kepemimpinan Pembelajaran
Kepemimpinan pembelajaran sangat penting untuk diterapkan disekolah alasannya yakni ibarat disebut sebelumnya bahwa kepemimpinan pembelajaran berkontribusi sangat signifikan terhadap peningkatan prestasi berguru siswa. Kepemimpinan pembelajaran bisa menawarkan dorongan dan instruksi terhadap warga sekolah untuk meningkatkan prestasi berguru siswanya. Kepemimpinan pembelajaran juga bisa memfokuskan kegiatan-kegiatan warganya untuk menuju pencapaian visi, misi, dan tujuan sekolah. Kepemimpinan pembelajaran penting diterapkan di sekolah alasannya yakni kemampuannya dalam membangun komunitas berguru warganya dan bahkan bisa menimbulkan sekolahnya sebagai sekolah berguru (learning school).
Sekolah belajar (learning school) memiliki perilaku-perilaku sebagai berikut: memberdayakan warga sekolah seoptimal mungkin, memfasilitasi warga sekolah untuk berguru terus dan berguru ulang, mendorong kemandirian setiap warga sekolahnya, memberi kewenangan dan tanggungjawab kepada warga sekolahnya, mendorong warga sekolah untuk akuntabilitas terhadap proses dan hasil kerjanya, mendorong teamwork yang (kompak, cerdas, dinamis, harmonis, dan lincah/cepat tanggap terhadap pelanggan utama yaitu siswa), mengajak warga sekolahnya untuk menimbulkan sekolahnya berfokus pada layanan siswa, mengajak warga sekolahnya untuk siap dan dekat menghadapi perubahan, mengajak warga sekolahnya untuk berpikir sistem, mengajak warga sekolahnya untuk komitmen terhadap keunggulan mutu, dan mengajak warga sekolahnya untuk melaksanakan perbaikan secara terus-menerus.
Kepala sekolah mempunyai sejumlah tugas yang harus dimainkan secara bersama, antara lain mencakup educator, manager, administrator, supervisor, motivator, enterpreneur, dan leader. Peran kepala sekolah sebagai leader (pemimpin) dan spesifiknya sebagai instructional leader, kurang memperoleh porsi yang selayaknya. Kepala sekolah disibukkan dengan pekerjaan-pekerjaan rutin yang bersifat administratif, pertemuan-pertemuan, dan kegiatan-kegiatan lain yang bersifat non-akademis sehingga waktu untuk mempelajari pembaruan/inovasi kurikulum, proses berguru mengajar, dan penilaian hasil berguru siswa kurang mendapatkanperhatian. Padahal, ketiga hal yang terakhir sangat erat kaitannya dengan peningkatan mutu proses berguru mengajar, yang pada gilirannya, mutu proses berguru mengajar sangat besar lengan berkuasa terhadap peningkatan kualitas siswa dan kualitas sekolah secara keseluruhan. Untuk itu, sudah selayaknya tugas kepemimpinan pembelajaran memperoleh porsi waktu yang lebih besar dibanding dengan peran-peran yang lain. Peran-peran yang yang lain bukan tidak penting, akan tetapi tugas kepemimpinan pembelajaran harus yang terpenting.


Hal-hal Penting terkait Kepemimpinan Pembelajaran
Hal-hal  penting yang perlu diperhatikan oleh kepala sekolah sebagai pemimpin pembelajaran yakni  sebagai berikut:
a.    Memahami tugas kepala sekolah yang perlu dikembangkan:
1).  mengelola yakni sebagian dari kepemimpinan,
2). menerapkan tugas kepemimpinan sekolah lebih cenderung sebagai pelayan  dari pada sebagai penguasa/bos, dan
3)    mengembangkan gaya kepemimpinan yang luwes dan gaya bicara yang enak, dan menghindari gaya kepemimpinan yang kaku.
b.    Melaksanakan tanggung jawab secara akuntabel:
1).  membangun komunitas berguru di sekolah untuk kesuksesan siswa,
2)    mendorong tanggung jawab seluruh kawan kerja atau pemangku kepentingan,
3)    menggalang sumber daya masyarakat untuk kepentingan siswa,
4)    membantu siswa semoga sukses dalam belajarnya, dan
5)    menghindari mencari kambing hitam atas ketidaksuksesan, berpikir dan berperilaku positif untuk maju.
c.    Mengerjakan sesuatu dengan professional:
1).  selalu membaca diri dan melaksanakan refleksi,
2)    mencari cara-cara untuk mengembangkan diri sendiri, membimbing orang lain dan memberi bantuan terhadap orang lain menurut profesi yang dimiliki,
3)    merangkul perubahan sebagai teman, ia akan membuat anda tetap aktif, mawas diri dan berkembang,
4)    menjadi orang nomor satu sebagai model pembelajar sepanjang hayat dengan membangun masyarakat pembelajar disekolah,
5)    selalu mengasah tugas anda sebagai kepemimimpinan pembelajaran
6)    menyediakan waktu untuk rajin mengunjungi kelas,
7)    mengkomunikasikan keinginan kuat anda untuk berhasil kepada guru dan siswa dalam bentuk kata-kata dan tindakan,
8)    menerjemahkan visi sekolah ke dalam kegiatan harian, dan
9)    memfasilitasi kelompok kerja menurut kepemimpinan pembelajaran.
d.    Selalu mempertahankan:
1). menjadi pengarah terhadap tercapainya tujuan sekolah,
2)    menjadi pendukung yang jelas,
3)    memandang kesalahan sebagai kesempatan untuk belajar, dan
4)    gembira dalam bekerja.

Pengukuran tingkat keberhasilan visi kepemimpinan pembelajaran sangat diperlukan. Untuk itu, para pembaca sangat disarankan untuk melaksanakan refleksi dan bahkan menjawab sejumlah pertanyaan berikut untuk mengetahui tingkat kesiapan anda sebagai pemimpin pembelajaran. Dengan menjawab sejumlah pertanyaan berikut, anda akan terbantu dalam memfokuskan pikiran  dan pengambilan keputusan wacana pembelajaran yang seharusnya anda dukung. Pertanyaan-pertanyaan berikut juga akan membantu anda dalam mengembangkan visi pembelajaran yang lebih baik semoga kepemimpinan pembelajaran yang anda terapkan benar-benar berdampak positif terhadap pembelajaran.

Berikut yakni sejumlah pertanyaan yang seyogyanya anda pikirkan sebagai pemimpin pembelajaran. Jika sekolah ingin menjadi sekolah yang efektif pembelajarannya, maka sejumlah pertanyaan berikut harus dijawab dengan tepat:
a.   apa yang harus, seharusnya, dan sanggup dipelajari oleh siswa,
b.   bagaimana caranya siswa itu belajar,
c.   bagaimana iklim sekolah merefleksikan pentingnya proses pembelajaran,
d.   bagaimana dan siapa yang membuat keputusan wacana kurikulum dan pengajaran,
e.   seperti apa proses pembelajaran berjalan (diskripsikan sesuatu yang anda impikan dalam sebuah sekolah dimana proses berguru mengajar terjadi secara ideal),
f.    apa keyakinan guru-guru wacana penerima didik dan kegiatan belajar,
g.   bagaimana partisipasi orangtua dalam kegiatan berguru siswa,
h.   dimana kepala sekolah menghabiskan sebagian besar waktunya di sekolah dan apa yang dilakukannya di tempat itu,
i.    dimana wakil kepala sekolah menghabiskan sebagian besar waktunya dan apa yang dilakukannya,
j.    siapa yang melaksanakan penilaian keberhasilan siswa dan bagaimana caranya,
k.   apa saja kegiatan utama rapat sekolah yang bekerjasama dengan pembelajaran,
l.    bagaimana cara menyelenggarakn rapat yang bekerjasama dengan pembelajaran,
m. bagaimana memilih isi dan hakekat pengembangan staf oleh siapa, untuk siapa  dan bagaimana cara menilainya,
n.    bagaimana caranya kinerja guru dievaluasi dan apa saja yang dinilai,
o.   kriteria penilaian guru ditentukan oleh siapa,
p.   siapa penyelenggara penilaian guru,
q.   apa tujuan utama penelaian guru tersebut,
r.    keberhasilan penerima didik sangat erat hubungannya dengan penilaian terhadap guru, bagaimana pendapat anda,
s.   bagaimana bentuk jadwal dan organisasi sekolah semoga merefleksikan optimalisasi berguru siswa,
t.    apa proses yang dipakai untuk memilih jadwal dan organisai sekolah,
u.   siapa yang menetapkan penerapan kegiatan baru, melaksanakannya, atau memperbaharui dan merevisi kegiatan tersebut, dan
v.   jika tujuan utama sekolah yakni membuat pembelajaran yang efektif, maka tentukan apa kebutuhan siswa, apa yang harus diajarkan, bagaimana cara mengajarnya, dengan apa mengajarnya, kapan seharusnya diajarkan, dan apakah tujuan pengajaran sudah tercapai atau belum (Elaine Mc Evan (2001).

        Untuk menjawab 22 pertanyaan tersebut di atas, gunakanlah indikator kunci dari keefektifan kepala sekolah dalam membangun dan menerapkan tujuan-tujuan pembelajaran sebagai berikut:
a.   lakukanlah komunikasi dengan staf sehubungan dengan pencapaian standar dan peningkatan tujuan sekolah
b.   rujuklah standar isi yang telah ditetapkan oleh pemerintah sentra dan tempat untuk melaksanakan program-program pengajaran di sekolah
c.   yakinkanlah kegiatan-kegiatan kelas secara individu dan sekolah selalu konsisten dengan standar yang telah ditetapkan oleh sentra dan daerah
d.   gunakan majemuk sumber data baik kualitatif maupun kuantitatif untuk mengevaluasi kemajuandan merencakan peningkatan lebih lanjut
Jika pembelajaran dirancang sesuai dengan kebutuhan siswa, maka prestasi berguru siswa akan meningkat secara signifikan. Hal ini sanggup dilakukan secara pribadi oleh masing-masing guru melalui jawaban-jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan berikut:
a.    apakah standar kompetensi sanggup dicapai dengan baik oleh siswa, untuk itu bagaimana cara mengajarkannya dan bagaimana pula mengurutkan materinya secara hirarkis?
b.    penekanan-penekanan apakah yang dituntut oleh kurikulum?
c.    strategi, materi, dan sumber-sumber apa saja yang harus diterapkan pada pembelajaran tersebut?
d.    berapa usang waktu yang dibutuhkan untuk mengajarkan standar kompetensi yang dimaksud?

Pembelajaran dan pencapaian keberhasilan siswa hendaknya selalu dianalisis secara berkelanjutan dan direfleksikan serta dikembangakan secara berkelanjutan sebagai bab dari kehidupan sekolah. Kegiatan semacam ini harus dibudayakan di sekolah. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Glathhorn (1993), ditemukan lima hal yang dianggap penting dalam membentuk budaya sekolah yang sanggup melatih siswa dalam mencapai keberhasilan berguru dan juga iklim sekolah yang sehat. Lima hal penting yang dimaksud meliputi:
a.    sekolah sebagai komunitas kolaboratif dan komunitas belajar,
b.    ada keyakinan bersama untuk mencapai tujuan,
c.    peningkatan sekolah dicapai melalui proses pemecahan masalah,
d.    seluruh warga sekolah apakah itu kepala sekolah, guru dan siswa diyakinkan sanggup mencapainya, dan
e.    pembelajaran merupakan prioritas utama.
        Sehubungan dengan fungsi iklim sekolah, sikap kepala sekolah berikut paling banyak diidentifikasi oleh guru-guru dari sekolah yang mempunyai pencapaian prestasi akademik tinggi:
a.    mengkomunikasikan kepada staf wacana cita-cita yang tinggi terhadap  pencapaian hasil berguru siswa,
b.    mencegah sekolah terhadap tekanan beban yang tidak perlu, dan menimbulkan pembelajaran sebagai fokus utama kegiatan sekolah,
c.    mengenal secara pribadi wacana tingkat profesionalisme masing-masing guru sebagai dasar untuk mencapai tujuan utama sekolah,
d.    menilai adab dan komitmen warga sekolah, dan
e.    membangun lingkungan sekolah yang aman, tertib, dan disiplin.

Kontribusi Kepemimpinan Pembelajaran terhadap Hasil Belajar
        Pada tahun 1995, melalui penelitiannya, laboratorium pendidikan wilayah North West USA memperbaharui keefektifan pelaksanaan pembelajaran di sekolah yang jadinya menjadi referensi luas dari hasil penelitian tersebut. Penelitian tersebut menghasilkan daftar sikap kepala sekolah yang terbaik dalam mengarahkan dan membimbing kegiatan pembelajaran di sekolah (Cotton, 1995). Menurut sintesis penelitian yang dilakukan diperoleh hasil bahwa sikap kepala sekolah (pemimpin pembelajaran), guru, dan staf menawarkan bantuan yang sangat signifikan terhadap peningkatan efektivitas pembelajaran di sekolah, yang meliputi hal-hal berikut:
a.    meyakini dengan sungguh-sungguh bahwa semua siswa sanggup berguru dan sekolah membuat perbedaan antara yang berhasil dan yang gagal,
b.    menegaskan bahwa berguru sebagai alasan utama terhadap keberadaan seseorang disekolah, termasuk penitikberatan terhadap penting dan berharganya pencapaian yang tinggi terhadap kemampuan berbicara dan menulis,
c.    memiliki pemahaman yang terang terhadap visi dan misi sekolah dan bisa menyatakannya secara langsung, dalam ungkapan yang konkrit, membangun dan memfokuskan pembelajaran sebagai sumber penyatuan berpikir, sikap, dan tindakan warga sekolah,
d.    mencari, merekrut, dan menggaji anggota staf yang mendukung visi dan misi sekolah dan berkontribusi terhadap keefektifannya,
e.    mengetahui dan bisa menerapkan prinsip-prinsip pembelajaran yang baik,
 f.    menyebarluaskan praktik-praktik proses berguru mengajar yang efektif terhadap guru-guru lain,
g.    mengetahui wacana penelitian pendidikan, menekankan pentingnya penelitian bagi perbaikan sekolah, urun rembuk, dan menerapkannya dalam pemecahan masalah,
h.    mencari program-program yang inovatif, amati, dan libatkan staf untuk berpartisipasi dalam mengadopsi dam mengadaptasi kegiatan tersebut,
  i.    tetapkan cita-cita atau sasaran kualitas kurikulum melalui penggunaan standar dan petunjuk-petunjuk yang diberikan, cek secara terpola kesesuaian, kurikulum dengan pembelajaran dan penilaian, menetapkan kegiatan kurikulum yang diprioritaskan, dan monitor pelaksanaan kurikulum,
  j.    cek kemajuan siswa secara terpola menurut data kinerja yang ada, dan publikasikan kepada para guru semoga mereka sanggup melihat kesenjangan antara standar yang telah ditetapkan dengan kinerja yang dicapai oleh siswa,
k.    milikilah cita-cita yang tinggi terhadap seluruh guru untuk melaksanakan pembelajaran dengan standar yang tinggi melalui kesepakatan model yang dibentuk bersama oleh guru, lakukan kunjungan kelas untuk mengamati pembelajaran, fokuskan kegiatan supervisi untuk meningkatkan pembelajaran, dan persiapkan serta monitor kegiatan-kegiatan pengembangan guru, dan
l.    komunikasikan cita-cita anda bahwa kegiatan pembelajaran yang telah disepakati sesuai dengan rencana, taktik peningkatan yang sistematis, prioritas kegiatan yang jelas, dan pendekatan-pendekatan baru, harus dilaksanakan dengan baik.


=================================================





= Baca Juga =



Belum ada Komentar untuk "✔ Kepemimpinan Pembelajaran (Instructional Leadership)"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel